Oleh karena itu, Melinda membenci situasi ini dan menusuk Stephen dengan jarinya, "Lihatlah saudaramu, ada dua anak sekarang. Kapan kamu akan berhenti bermain-main dengan wanita dan berkeluarga? Cepat bawakan aku menantu perempuan. Menikah! Mulai besok, kamu akan dengan patuh mengikuti kencan buta yang aku atur. Pernikahanmu harus segera ditetapkan."
Stephen meratap, "Bu, jangan seperti itu? Aku masih muda dan tidak ingin menikah..."
"Jangan membuat alasan untukku. Kamu tidak perlu menikah. Kamu juga bisa membawakanku cucu yang baik seperti kakakmu," kata Melinda.
"Kalau itu aku bisa lakukan." Stephen meletakkan dagunya dan memikirkannya dengan serius.
Dia pikir ini ide yang bagus, dan dia bisa mempertimbangkannya. Setelah dia punya bayi, ibunya mungkin tidak akan memaksanya untuk menikah.
Di sini Stephen masih memikirkannya, dan di sana, kruk Tuan Oscar telah diketuk di pangkuannya, "Stephen, apakah kamu berani mencobanya?"