Beatrice dengan canggung menunjukkan jalan.
Tidak semua nasi lalapan ayam yang dijual rasanya enak. Untuk amannya, Beatrice meminta Ivan untuk pergi ke rumah yang sebelumnya dia sewa.
Setelah kembali ke Indonesia, Beatrice tinggal di sini, dia sangat akrab dengan toko-toko di dekatnya, dan dia tahu toko mana yang enak.
Land Rover Range Rover hitam diparkir dengan agresif di sisi jalan, dan penduduk sekitar akan melihat orang-orang di dalam dan di luar mobil.
Ayah yang tegak, sepasang bayi kembar yang berkulit putih dan cantik, terlihat sangat menggoda dari sudut manapun.
Toko itu cukup terkenal di kalangan orang-orang. Tidak horan toko dengan nasi lalapan ayam itu penuh dengan orang.
Bos berteriak, "Nasi lalapan ayam No 23, silahkan!"
Seorang siswa sekolah menengah berseragam sekolah datang ke meja depan, menyerahkan kartu bundar No. 23 kepada bos, dan mengambil nasi lalapan ayamnya.
Bos wanita melihat keluarga berempat memasuki pintu, dan matanya tiba-tiba menjadi cerah.