Ketika Ian sedang berpikir, ponselnya berdering, dan yang memanggilnya adalah Rani.
"Apakah kamu membawa Juwita ke rumah pamanmu hari ini?"
Ibunya langsung bertanya tanpa basa-basi.
Ian juga langsung mengaku, "Ya, kita hanya mengobrol dan makan malam bersama saja."
"Bocah, apakah kamu mengerti apa artinya ini?"
Rani berkata dengan tidak sabar, "Aku tidak akan peduli lagi, kapan kamu akan kembali?"
"Aku terlalu sibuk, Bu. Bagaimana aku bisa kembali? Aku akan mandi dulu."
Ian langsung menutup telepon, dan tiba-tiba tersenyum sambil berbaring di tempat tidur memandangi langit-langit.
"Tentu saja aku mengerti artinya, ini bukan mencari keseimbangan."
"Dia bilang dia tidak punya waktu untuk kembali, jadi dia menutup teleponku."
Mendengarkan nada sibuk di teleponnya, Rani berkata kepada Eko dengan putus asa.