Dalam perjalanan dari asrama kelas pagi, Nadia berkata pada Juwita, "Reputasi Ian terus berkembang, dan sekarang dia tidak bisa menemanimu sering kali seperti dulu. Itu adalah hal yang buruk. Rasanya seakan-akan dia melupakanmu."
"Dia sangat sibuk."
Juwita tanpa sadar membantu Ian menjelaskan.
"Itu menurutmu, dan bagi dia itu sangat bagus."
Nadia berkata lebih jauh, "Menurut pengamatan yang aku lakukan, kau pasti akan menghadapi banyak pesaing di masa depan ... Lucy, apa yang kamu lakukan?"
Nadia awalnya terlihat santai, tetapi saat melihat Lucy berjalan ke arahnya, dia segera memasang ekspresi waspada.
"Aku mencari Kakak Senior Juwita." Lucy berkata sambil melihat Juwita.
"Kita mau masuk kelas, kita tidak punya waktu."
Nadia langsung membantu Juwita menolak.
Lucy menolak untuk menyerah.
Nadia sudah bisa melihat kekeraskepalaan Lucy, jadi dia bertanya, "Apa yang kamu inginkan? Mari kita bicara."
