Pada jam 6 pagi keesokan harinya, langit masih dalam keadaan berkabut. Ian menggigil dan bangun dari tempat tidurnya. Hari ini dia akan bergegas ke Bandung untuk menemui Sandra.
Menurut rencananya, Nina juga akan ikut, dan sepertinya dia sudah berada di kafetaria setelah mengirim pesan.
Nina: Ian, Juwita juga ada di sini, dan dia membantu kami membeli semua roti kukus dan gorengan untuk jajan perjalanan.
Ian: Tidak mengherankan, dia pasti akan sarapan denganku setiap kali aku akan berangkat dalam perjalanan bisnis akhir-akhir ini.
Nina: Aku sangat iri, seseorang akan mengantarmu ketika kamu akan pergi jauh, dan beberapa akan menunggu ketika kamu pulang.
Ian tidak menanggapi kali ini, dan dia tahu kalau Nina sedang menyindirnya, karena ada satu orang lagi di universitas lain.
Setelah mengemasi pakaiannya, Ian diam-diam menutup pintu dan berjalan keluar dari kamar 602 di tengah dengkuran teman-teman sekamarnya.