Sore harinya, Ian memutuskan untuk tinggal di kediaman Juwita selama satu malam dan akan berangkat keesokan harinya.
Anin juga tahu betapa pentingnya pekerjaan Ian. Ini menunjukkan bahwa dia tidak akan bertemu dengan kakaknya selama 6 bulan atau lebih. Ada suasana perpisahan yang jelas bertahan saat makan malam, dan Anin sering meminta Juwita untuk berpelukan dengannya.
Ibu mertua masih berpenampilan seperti biasanya, dengan lengan kering dan kurus bersandar pada kruk. Dia menyipitkan matanya yang kecil dan tersembunyi di balik kerutan, terlihat sangat tua dan tenang.
Kucing besar peliharaan keluarga itu berjongkok di kaki ibu mertua seperti biasa, dan sesekali mengeong dengan suara pelan pada Juwita.
Ian duduk di samping kompor tanah dan mengisi kayu bakar, dengan tangan lainnya menempel di leher anjing peliharaan mereka. Anjing itu sudah biasa diinjak-injak oleh Ian, jadi dia hanya bisa berbaring di tanah sambil menyerahkan nasibnya, bahkan tanpa perjuangan sama sekali.
