Hana memahami bahwa biasanya orang-orang kelas atas saat bersosialis akan melakukan hal-hal tertentu, seperti memegang segelas anggur merah ketika mengobrol dengan orang lain, berbicara tentang politik internasional dan urusan dalam negeri, baik yang berhubungan dengan bisnis mereka atau tidak saat ini. Selain itu, mereka juga bisa berbicara tentang produk-produk merek asing yang kurang begitu dikenal di kalangan 'menengah dan bawah' karena hanya mereka yang bisa membelinya.
Semakin sedikit orang yang mendengar merek asing tersebut, semakin dia merasa bahwa dia berbeda dengan orang lain, dan kemudian dengan sabar menjelaskan kepada orang lain tentang kiasan dan tempat lahir dari merek-merek ini, dalam proses untuk mendapatkan rasa kepuasan setelah memamerkan temuan mereka. Cara seperti ini memang lebih mencolok, karena menjadi orang kaya memang berarti banyak barang mewah yang bisa mereka beli.