Satu-satunya wanita di dunia ini yang dapat membuat Ian patuh tanpa syarat adalah ibunya sendiri.
"Aku tidak akan memaksamu. Tapi ingat satu hal ini saja. Jika kamu tidak bisa mendapat nilai 80 atau lebih dalam setiap ujian yang kau ikut, lebih baik kau tidak usah pulang tahun ini, kalau tidak aku akan mengirimmu dan ayahmu keluar, dan kalian bisa menghabiskan Tahun Baru di dasar jembatan sendirian!"
Rani mengancam Ian dengan suara yang galak dan menutup telepon tanpa menunggu jawaban putranya itu.
"Ah, barusan aku mengangkat telepon dari ibuku."
Ian melemparkan ponsel langsung ke meja, mengejutkan Nadia dan Juwita yang sedang duduk di dekatnya.
Setiap kali dia melakukan tinjauan ulang terhadap materi-materi kuliah sebagai persiapan ujian akhir-akhir ini, Ian selalu bersama Juwita.
Juwita tahu bahwa yang menelepon Ian barusana adalah Bibi Rani, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
