Ketika dia bangun keesokan paginya, Cahyo pergi ke kamar mandi untuk mandi dalam diam. Teman sekamarnya masih sangat terkejut, "Tumben sekali kau mandi sepagi ini...Jangan-jangan kau memiliki janji dengan seorang perempuan cantik hari ini?"
"Oh, aku akan pergi ke mal hari ini."
Cahyo menjelaskan sambil meletakkan celana dalamnya yang sudah kotor setelah mandi. Dia ingin mencucinya dan tidak meninggalkan bukti.
Setelah semua pekerjaannya selesai, Cahyo menghubungi Ian, dan ia menginginkan seorang teman baik yang bisa menemaninya membeli ponsel.
"Aku tidak punya waktu untuk menemanimu membeli ponsel."
Ian menolak, "Pergilah sendiri."
"Oke."
Cahyo sebenarnya tidak memiliki banyak harapan, hanya berbicara dengan Ian.
"Aku akan naik bus No. 165 dulu, lalu belok ke No. 138, dan akhirnya ganti ke No. 65 untuk sampai ke mal..."
Cahyo bergumam, dan Ian tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Kenapa tidak naik taksi saja?"
"Itu opsi yang sangat mahal!"
