Dia tidak pernah tahu bahwa bertanggung jawab bisa seberat ini. Ini adalah perasaan Kadek yang sebenarnya sekarang.
Banyak masalah yang harus dia pecahkan, termasuk hal-hal sepele. Misalnya, dua pekerja di pabrik terlibat dalam perkelahian yang tidak menyenangkan di mata orang lain, dan seseorang mencuri barang teman sekamar mereka dengan tangan dan kaki kotor, dan seorang pekerja laki-laki dianiaya seorang pekerja perempuan.
Hal-hal ini terjadi setiap hari, dan Kadek tiba-tiba memahami perasaan Saiful sebagai direktur dari dalam hatinya. Ternyata tugas itu memang tidak mudah bagi semua orang.
"Tok, tok, tok."
Ian mengetuk pintu dan masuk. Kadek tidak memiliki kepura-puraan. Dia berdiri dan berkata, "Ini sudah larut malam. Maaf jika kamu harus datang kemari."
"Tidak masalah. Saya baru saja pergi ke kantor tim desain untuk melihat-lihat."
Ian duduk di sofa empuk, "Dari ekspresi wajah mereka, benar-benar ada rasa persatuan yang kuat. Tidak akan mudah untuk merayu mereka."