Meski wajah Cahyo sedikit bengkak, ia merasa jauh lebih baik. Tentu saja, ada juga alasan lain kenapa Ian masih disini.
Saat dia sendirian, Cahyo teringat dengan "potongan-potongan memori kecil" yang dia alami bersama Hana, dan dia pasti akan merasa tidak nyaman lagi.
Tapi yang menarik adalah bahwa "bit and drop" orang lain adalah hal-hal sepele dalam hidup, dan "bit and drop" Cahyo hanya karena itu menyedihkan.
"Kapan kamu akan kembali?"
Cahyo bertanya dengan santai. Persahabatan murni mereka berdua terlalu indah.
"Setelah sarapan, aku akan pergi."
Ian memeriksa jam dan bangkit untuk mengenakan pakaian.
"Kita akan makan di mana?" Tanya Cahyo.
"Ding Dong, Ding Dong."
Mereka berdua mendengar seseorang membunyikan bel pintu.
Ian berjalan ke arah pintu untuk membukanya, "Tentu saja kita akan sarapan di sini."
"Sekarang?"
Suara Zea muncul di pintu, Ian menoleh dan melihatnya, "Ya, dan aku tidak akan membantu Cahyo menanggalkan pakaiannya."
