"Di sini lagi, di sini lagi." Ketika Reno dan Adrian sekali lagi menarik spanduk di lantai bawah di area B asrama anak laki-laki, seluruh bangunan asrama bergema dengan seruan yang meriah, dan anak laki-laki di asrama 201 segera menyadarinya.
"Hilman, kau bisa memberi tahu konselor tentang masalah ini. Mungkin beliau punya solusinya."
Seorang teman sekamar menyarankan itu. Untuk mengkonfirmasi identitas Hilman dengan nama dan nama belakang, spanduk itu dengan kejam mengambil perhatian seluruh penghuni asrama 201 setiap saat.
Setelah sekian lama, reputasi asrama 201 jadi membusuk. Padahal masih banyak anak laki-laki lain masih ingin mencari pacar. Siapa yang tidak merindukan cinta yang manis?
"Ian adalah bajingan. Saat pertama kali bergabung dengan serikat mahasiswa, dia menggulingkan Wakil Menteri Eko saat itu. Kau tidak akan bisa mengalahkannya dengan mudah."