"Ian?"
Lisa tentu saja sudah pernah mendengar nama itu. Memang tidak semua mahasiswa di Fakultas Keuangan pernah melihat Ian, tapi rumor tentangnya masih banyak dan semua orang telah mendengar tentangnya.
Memikirkan kata "orang yang tertiup angin", Lisa tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya.
Dahulu kala, dia adalah seorang mahasiswi yang pandai menyanyi dan menari di jurusan, dan jika hal itu tidak terjadi, dia mungkin akan menyapa Ian dengan senyuman lebar sekarang.
Tidak seperti ini, dan bahkan dia harus sengaja menghindari kenalan saat makan.
"Ya, aku tahu tentangmu. Jadi, untuk apa kau mencariku?"
Lisa menatap Ian dan bertanya dengan penasaran.
"Aku baru saja mengatakannya."
Ian mengulanginya lagi, "Membalas dendam kepada Hilman."
Lisa diam, dan menatap Ian dengan curiga.
Ian duduk di sisi berlawanan dengan tenang sambil mengamati pemandangan di sekitar mereka dengan santai.
"Kenapa?" Tanya Lisa, dia sangat defensif, dan dia pasti bertanya kenapa.
