Chereads / Bayang-Bayang Penyesalan Masa Lalu / Chapter 257 - Kandidat Paling Cocok

Chapter 257 - Kandidat Paling Cocok

"Aku tidak takut dimarahi."

Ian berkata tanpa ragu-ragu , "Dibandingkan dengan kedai teh susu di lantai dua kafetaria, bisa dibilang bahwa aku sudah memiliki hati nurani dibandingkan dengan mereka. Lagipula siapa yang berani memarahiku?"

Juwita menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa saat mendengar perkataan Ian.

Dia kadang-kadang mengakui bahwa kematian membuatnya takut, seperti ketika epidemi pecah di awal tahun. Tidak peduli seberapa besar ketidaksukaan Ian terhadap obat-obatan, Juwita akan membawa obat-obatan ke Ian secara tepat waktu agar dia mau meminumnya.

Ian menghela nafas, "Jika kita menambahkan meja, kurasa kamu akan sedikit lebih sibuk."

"Ya, tapi itu tidak masalah bagiku."

Juwita menggelengkan kepalanya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS