Di masa lalu, Santi tidak memiliki kebiasaan makan malam di luar negeri, tetapi sejak bertemu dengan Ian, dia telah mencicipi berbagai macam makanan 'warung' seperti sate telur puyuh dan usus, tahu isi, kerupuk, mie ayam, dan sebagainya di Yogyakarta.
Setiap kali dia selesai makan, dia memutuskan untuk mengatakan, "Kamu pasti tidak akan makan malam di masa depan, Ian, dan jika kamu punya hati nurani, jangan panggil aku."
Tapi lain kali Ian hanya perlu menyapanya, dan Santi akan datang lagi.
Hal yang sama juga terjadi malam ini. Dia berkata tidak, tetapi tubuhnya berkata jujur.
Mereka akhirnya makan di warung dekat kampus Ian, dan Santi menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Dia mengangkat gelas dan berkata, "Setelah aku kembali ke kampungku, proyek MP3 akan bergantung padamu."
Ian mengambil gelas dan menyentuhnya dengan gelas Santi, "Tenang saja, saya akan berusaha menggantikan pekerjaan di posisi Anda sebaik mungkin. Tapi jangan berharap terlalu banyak."