"Bagaimana bisa dia merontokkan giginya hanya karena makan sate?" Tanya istri Dwi dengan sangat heran.
"Jangan-jangan sate yang dia beli terbuat dari daging yang alot. Ah, mudah-mudahan dia bisa menemukan pemanggang sate yang lebih baik di masa depan."
Dwi menghela nafas, "Buka pintu untuk bisnis dulu . Kita tidak akan bisa membuka toko swalayan saat kita keluar. "
"Tapi mobil ini parkir di sini setiap hari, dan bisnis tidak bisa berjalan dengan baik karenanya."
Dwi berkata dengan cemas, "Kalau begitu, pergilah ke kerabat kita di kantor logistik. Dia adalah salah satu petinggi sekolah. Berbicara dengannya mungkin merupakan jalan keluar dari masalah ini. "
"Itu pilihan terakhir. Dia harus menanyakan alasannya pada pelakunya. Apa yang akan kita katakan nanti?"
Dwi menggelengkan kepalanya, "Aku akan menelepon Iwan besok. Dia bisa pergi ke toko teh susu untuk mencari Ian. "