Keesokan paginya, Ian meninggalkan asrama dengan berat hati.
Dia telah merencanakan untuk tidur sampai tengah hari, dan pertama-tama makan siang dengan Sandra, mengambil kesempatan untuk berbicara tentang pasar ekspres yang baru, dan menonton film untuk memperdalam hubungan mereka berdua, dan akhirnya mengucapkan selamat tinggal.
Selanjutnya, dia akan buru-buru berbelanja dengan Zea yang manis, makan malam, nonton film di malam hari, dan akhirnya mencoba pergi ke hotel untuk menyelesaikan hari itu.
Rencana itu aslinya santai dan memuaskan, dan waktunya juga dapat dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi setelah adanya campur tangan dari Juwita, hal-hal tidak hanya menjadi rumit, mentalitas Ian juga berubah dari kesenangan menjadi menyelesaikan tugas.
Untungnya, Sandra tidak munafik, dan dia hanya merasa sedikit heran, "Mengapa kamu tidak menonton film di dekat perumahanku?"
