"Jadi apa alasanmu menceritakan padaku tentang hal-hal ini?"
Cahyo bergumam, "Aku tidak tertarik untuk memulai bisnis di universitas agar aku bisa belajar dengan tenang."
Ian menatap ke depan dengan saksama. Di sisi lain, Zea terlihat bersemangat dan tertarik, tapi dia tidak menyela. Dia hanya memakan permen lolipop di mulutnya, dan memainkan game seluler ular di ponselnya dengan kepala menunduk.
"Apa kau ingat kalau aku memintamu untuk kembali ke Yogyakarta untuk melakukan sesuatu untukku kemarin?"
"Ada apa ? Katakan saja."
"Rocket 101 akan segera menguasai pasar pengiriman ekspres di kota itu. Selanjutnya, aku ingin membuka pasar di kota seberang."
Ian menyalakan sebatang rokok dan membuka jendela mobil untuk membuang abu rokok.