Chereads / Bayang-Bayang Penyesalan Masa Lalu / Chapter 205 - Makan Malam

Chapter 205 - Makan Malam

"Benar saja, itu karena aku tidak menjadi bajingan."

Cahyo sedikit bersyukur dan sedikit sedih. Ian mampu memberikan segalanya kepada pasangannya kecuali perasaan yang utuh; di sisi lain, dia tidak bisa memberikan apapun kecuali antusiasmenya. Sungguh sebuah ironi yang mengenaskan.

"Hei."

Cahyo menghela nafas, menepuk kursi Ian dari belakang dan bertanya, "Di mana kita sekarang?"

Ian melihat ke tanda biru di jalan tol, "Hmm, aku rasa kurang lebih satu jam lagi kita akan tiba di Surabaya."

"Kalau begitu tolong pinjamkan ponselmu. Aku ingin menelepon ibuku dan melapor padanya bahwa aku akan segera pulang," kata Cahyo.

Zea melihat mereka dari sebelah Ian, dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Andre dan melaporkan rencana perjalanannya.

Anak laki-laki umumnya tidak suka mendengar omelan orang tuanya. Cahyo dapat berkata "Bu, ini Cahyo, dan aku menelepon dari ponsel Ian" dan "Aku akan pulang dalam waktu satu jam lagi. Tolong beri tahu Ayah" dan semuanya akan berakhir.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS