Sekitar pukul tiga malam itu, sesosok tubuh menyelinap keluar dari asrama laki-laki Institut Teknologi Yogyakarta dan datang ke pintu masuk sebuah toko di Pusat Kewirausahaan Mahasiswa Universitas.
Dia jelas memiliki kuncinya tetapi tidak membukanya secara normal. Dia mengambil batu bata dan mengarahkannya ke pintu kaca.
"Prang."
Pintu kaca retak.
Sosok itu tidak puas, dan masuk lagi dan memecahkan sepasang vas setengah tinggi.
Dia menghancurkannya sambil bergumam, "Sayang sekali, aku mendengar bahwa sepasang vas ini berharga lebih dari satu juta….Ian terlalu kejam."
Keesokan paginya, Ian sarapan dengan santai di kafetaria sekolahnya. Lalu setelah itu dia pergi berkeliling kelas lagi.
Sejak Juwita kembali menekuni bukunya, seseorang telah menghabiskan lebih banyak waktu di ruang kelas.
Setelah menghabiskan setengah kelas di jadwal kuliahnya, Ian bergegas ke Institut Teknologi Yogyakarta.
Hari ini, dia hanya memiliki satu tugas-mengembalikan uang dan pergi.