"Aku berhutang sebanyak itu padamu?" Ian bisa mendengara suara kaget Cahyo di telepon.
"Kenapa, apa kau tidak percaya?"
Ian tersenyum dengan licik dan melanjutkan ucapannya, "Apakah kau ingin aku mengingatkanmu? Kau mentraktir Hana di restauran suatu hari hingga tagihan kalian mencapai delapan ratus ribu lalu kau memanggilku untuk menyelamatkanmu. Lalu pada akhirnya aku yang membayar semuanya.."
"Oke, oke. Jangan bicarakan itu."
Cahyo berkata dengan nada datar, "Kalau kau berkata begitu, aku akan merasa tidak enak karenanya."
Ian tersenyum, "Kalau begitu kamu dapat membayar kembali uangnya sekarang, atau kau dapat mengatur agar aku dan Zea bisa bertemu."
Cahyo merasa sedikit khawatir. Bagaimanapun juga, dia tidak mau merusak kepercayaan Zea padanya.
"Apa kau bermaksud berbohong padanya? Kamu mengundangnya makan malam, lalu aku sengaja datang terlambat."
"Satu hal, bisakah kamu berpura-pura bertemu di tengah jalan?"
Ian membenci usulan ini.