Keesokan harinya juga Ian harus mengalami proses pemeriksaan yang buruk.
Pada hari ketiga, dokter mengumumkan kabar baik bahwa orang dari Surabaya itu tidak memiliki gejala penyakit pernafasan, dan suhu tubuh Ian dan Santi juga normal, dan status isolasi mereka dapat dicabut dalam satu malam.
Eko menemukan tempat makan di dekatnya. Besok, dia akan berpesta untuk merayakan kebebasan anaknya.
"Selamat, kita bisa keluar besok."
Tentu saja, Santi mengangkat cangkirnya yang berisi kopi dan mendentingkannya ke cangkir Ian untuk bersulang.
Ian menghela nafas, "Sebenarnya, sekarang saya tidak ingin keluar sedikit pun."
Santi tersenyum dan minum seteguk kopi. Busa kopi putih ada di bibirnya, dan dia menyekanya dengan punggung tangan.
Santi tahu apa yang dimaksud Ian. Sekarang gedung administrasi yang terisolasi ini telah menjadi payung pelindungnya dalam dua hari terakhir. Begitu dia keluar, semua hal yang telah dia tunda untuk sementara akan langsung harus dia hadapi di depan matanya.