Bahu Ian tiba-tiba ditepuk oleh seseorang dari belakang.
"Apa kau di sini untuk menjemputku?"
Ketika Ian menoleh ke belakang, dia melihat Cynthia yang mengenakan jas panjang, dengan gaya yang bagus tapi tipis. Kakinya dibungkus dengan stoking hitam di kakinya. Dia membungkuk dan menggigil karena kedinginan.
Ian mendongak dan melambaikan tangannya sebelum berkata, "Cepat masuk ke dalam mobil."
"Oke, terima kasih, ketua kelas. Atau...Lebih baik kupanggil Ayah?"
Cynthia duduk di atas kursi sebelah penumpang sambil tersenyum menggoda pada Ian ketika pintu tertutup.
Dia sangat senang. Dia benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan Ian saat menunggu bus. Apalagi, secara kebetulan Ian juga sedang membawa mobil yang lebih dari cukup memuat mereka berdua. Dengan cara ini, dia tidak perlu duduk di dalam bus yang padat, dan di saat bersamaan ini adalah kesempatan bagi keduanya untuk mengobrol sendirian dengan Ian di lingkungan yang begitu sempit.