Pada pagi hari Tahun Baru, setelah Ian dan keluarganya makan pangsit dan bola ketan, Rani dan Eko masing-masing mengeluarkan amplop merah dan memberikannya Ian.
"Ian, Selamat Tahun Baru, aku berharap kau selalu sehat, bahagia, dan puas di tahun 2003."
Ini adalah harapan tulus dari Eko untuk putranya.
"Nak, selamat tahun baru, kuharap kau tidak selalu membuatku marah di tahun 2003."
Sama seperti Eko, ini adalah harapan tulus dari Rani untuk putranya. Meskipun jelas sekali bahwa gaya mereka berdua sangat berbeda.
Ian menerima amplop itu sambil tersenyum. Kemudian, layaknya seorang pesulap dia tiba-tiba mengeluarkan dua amplop merah sendiri dan memberikannya pada Eko dan Rani.
"Ayah, kuharap Ayah akan tetap sehat di tahun baru. Rumah ini tidak bisa hidup tanpamu."
"Bu, aku harap Ibu tidak terlalu marah padaku di tahun yang baru. Kurangi bertele-tele, dan pergi bersama Ayah di tahun baru."