Chereads / Bayang-Bayang Penyesalan Masa Lalu / Chapter 108 - Dermawan

Chapter 108 - Dermawan

"Hei, hei, hei, jangan! Ayolah, Ian, aku hanya bercanda. Jangan anggap serius omonganku barusan!"

Cahyo buru-buru menghentikan Ian. Jika dia benar-benar merobek tiketnya, Cahyo mungkin akan memanggil polisi untuk melaporkan 'kejahatan' ini. Untungnya Ian sepertinya belum merobek tiketnya.

Ian memandang Cahyo dengan tenang dan kembali bertanya, "Jadi...Jika kita kembali apa kau sudah tahu harus berkata apa?"

"Ya, ya, aku tahu."

Cahyo segera mengangguk, dan bahkan secara proaktif berkata, "Kita harus memikirkan di mana ada celah, karena Zea sangat pintar dalama mencari tahu sesuatu. Kita hanya tidak boleh mengatakan sesuatu yang salah. Itu saja."

Ian sendiri tidak berpikir sejauh itu. Dia tidak tahu apakah Zea cukup pintar atau tidak untuk membongkar kebohongan mereka nanti. Di mata Ian dia sama polosnya seperti Juwita jadi dia tidak akan terlalu lelah menanganinya.

Keesokan paginya, Ian dibangunkan oleh gonggongan anjing di luar pintu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS