"Dengan karakter Zea, dia pasti akan mengajakku makan malam."
"Juwita itu masih cangggung dan mungkin dia tidak terlalu sensitif dengan festival barat ini. Mungkin dia akan mengabaikannya."
Ian sedang dalam perjalanan kembali ke sekolah dari Pabrik Elektronik Abad Baru. Dia mencoba melakukan analisis terhadap berbagai kemungkinan sesuai dengan kebiasaan kepribadian dua gadis yang mendekatinya saat ini.
Pada akhirnya, Zea meneleponnya sebelum kembali ke sekolah.
"Ian, kamu membuatku menangis lagi malam itu ketika kau mengajakku bermain di tengah hujan secara mendadak," kata Zea di telepon.
"Ya, itu salahku."
Ian meminta maaf dengan jujur.
"Aku memanggilmu dan kak Gabby untuk makan malam minggu lalu, tapi setelah kamu setuju, kamu tiba-tiba menolak," lanjut Zea.
"Ada sesuatu yang harus kuurus dalam basis wirausaha, dan aku akan menjelaskannya nanti."
Ian terus meminta maaf.
"Dan ..." Zea hendak melanjutkan.