Arka membanting pintu kamarnya hingga mengeluarkan bunyi yang begitu kuat sekali. Jujur saja, hal itu mampu membuat Kaira menjadi takut dengan Arka.
Pergelangan tangan nya memerah saat ini karena cengkraman tangan Arka yang begitu kuat.
Sakit? Jangan ditanyakan lagi bagaimana rasa sakitnya itu. Tapi apakah pada bagian ini ia diberikan kesempatan untuk merintih kesakitan? Tidak! Ia tidak memilikinya bagian itu. Bagian nya hanya harus terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya ia tak baik-baik saja.
Arka melempar Kaira hingga wanita itu jatuh di atas kasur yang super empuk itu .
"Apaan sih Lo." Ucap Kaira, ia memegang pergelangan tangan nya itu dan kemudian menatap mata Arka dengan penuh kebencian.
"Lo yang apaan ha?" Tanya Arka balik, Suaranya bergema di seluruh penjuru ruangan.