"Lea." Panggil Galih yang langsung membuat Lea menoleh ke arahnya
Lea diam tanpa ekspresi apapun menatap Galih yang ada di hadapannya itu. Tak pernah ia sangka bahwa setelah kejadian itu kini ia kembali dipertemukan dengan Galih lagi.
Ah, sepertinya semesta sedang mengajaknya untuk bercanda kali ini.
Tapi, kenapa? Kenapa bercandaan nya kembali tidak lucu lagi?
Sudah payah ia berusaha untuk melupakan laki-laki di hadapannya ini. Dan saat ia sudah hampir melupakan laki-laki itu, semesta kembali mempertemukan mereka.
Apakah ia harus kembali menata hatinya yang Pernah retak karena ulah Galih dulu?
"Lea."
"Siapa ya?" Ucap Lea, ini akan lebih baik untuk hatinya sendiri.
Lebih baik pura-pura tidak saling mengenal daripada harus kembali merasakan sakit lagi.
Dan Lea merasa itu benar-benar harus ia jalani saat ini.