"Jadi bagaimana keadaan Kaira? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Arka saat mereka berada di ruang tamu.
"Tidak ada apa-apa, hanya sebuah alergi saja pada kafein. Apakah Lo memberikan dia kopi?"
Arka menggeleng kan kepala nya karena merasa memang ia tak melakukan itu, namun detik selanjutnya ia menganggukkan kepala nya saat mengingat tragedi di cafe tadi ketika Kaira merampas kopi di tangannya itu.
"Ah iya, tadi itu kami lagi di cafe. Gue pesan kopi."
"Terus?"
"Terus tu, dia datang-datang merampas kopi Yang ada di tangan gue. Bukan gue ya yang ngasih dia minum kopi, tapi dia sendiri yang mengambil kopi di tangan gue." Jelas Arka pada kronologi yang melibatkan dirinya itu.
"Kalau Lo nggak percaya Lo bisa tanya kok sama sahabatnya sendiri kalau dia yang merampas kopi di tangan gue."
Dokter Satria menganggukan kepalanya, ia tehu bahwa Arka pasti tidak berbohong.
"Memangnya sebelum ini Lo nggak tau apa kalau dia alergi pada kafein?"