Helena menghela napasnya. Cukup panjang, hingga wanita itu perlu mendongak. Hanya mendapati bagaimana langit yang sudah mulai berubah warna, dari biru cerah ke kekuningan. Sudah hampir siang, dan ini masih lah dini untuk seorang Helena merasa lelah.
Terulang lagi, dan lagi. Helena sampai tidak habis pikir dengan dirinya ini. Kenapa dia selalu berhenti pada kesalahan yang sama? Kenapa jalannya sama sekali tidak maju? Kenapa wanita itu telah tertinggal dari yang lain? Lalu ... kenapa pula Helena masih di sini, jikalau saja ia hanya akan membuat orang lain kesusahan? Mungkin, mereka tidak mengatakannya. Namun, Helena tahu dari perbuatannya sendiri.
Orang-orang di sekitarnya terlalu baik. Meski Helena menyusahkan, tetapi tetap saja. Mereka menjalin hubungan baik, bahkan berbicara seakan tidak terjadi apa-apa.
Helena sekarang menundukkan kepalanya. Mengambil benda pipih berteknologi canggih dari dalam tas di samping. Membuka-buka hal yang sekiranya ... menarik.