Chapter 19 - MC

Kini, layar berukuran besar yang terpampang di dinding atas stadion menjadi perhatian Kai. Matanya fokus pada layar yang selalu menampilkan wanita berambut pirang lurus se–bawah bahu. Wajah cantiknya terlihat begitu dingin dan georgeus, tetapi ketika sudah menyunggingkan senyum kecilnya, runtuh sudah wajah dinginnya.

Berubah menjadi wajah hangat yang menyejukkkan, bercampur dengan kesan imut akibat kedua pipi putihnya yang lucu.

Satu detik, dua detik, Kai hampir saja membelalakkan kedua matanya.

Tidak seharusnya aku datang ke acara ini.

Kai berpikir, apakah direktur sedang tidak enak badan?

Sudah jelas bahwa Helena dari YX Entertainment adalah mantan dari artisnya. Bagaimana bisa direktur yang usianya sudah lima puluh tahun itu membiarkan Kai datang ke acara ini? Apa yang akan dikatakan media? Sudah cukup waktu itu Kai menghadiri awards yang sama dengan Helena. Tidak mungkin dirinya harus melakukan hal ini lagi.

Sudah lewat bertahun-tahun saja Kai tetap selalu mendapatkan protes dari penggemarnya. Apalagi ini? Oh, Kai sungguh sayang nyawa dan batin.

Sedang di sisi lain, Leon sangat sibuk menghembuskan napas sabar. Tangan kanannya menggandeng Jaemin, juga tangan kirinya sibuk mencengkeram pergelangan tangan Kenzo dan Jasper. Lihatlah, leader tersebut terlihat sangat mengenaskan.

Padahal group–nya hanya terdiri dari lima member. Bagaimana jika seperti boygroup-boygroup lain? Mereka kebanyakan memiliki lebih dari enam member, atau bahkan hingga dua belas member.

Cukup. Leon tidak akan bisa membayangkannya.

"Hyung! Kau menarikku seperti anak kecil, ketampananku akan hilang!" Jasper melakukan protes. Tangan satunya sibuk membenarkan rambut hitamnya yang selalu berakhir dengan warna merah di ujung-ujungnya. Ia lelah terus ditarik oleh Leon, ini kejahatan remaja!

"Diamlah seperti Jaemin!"

"Jaemin mengemut permen, karena itulah sedari tadi dia diam, Hyung," imbuh Kenzo setengah kesal.

"Ya! Itu tidak adil!"

Leon menghela napas panjang dengan kelakuan Jasper. Tepat saat itu, ia melepaskan gandengan pada Jaemin. Juga, mengakhiri cengkraman pada kedua tangan Jasper dan Kenzo. "Acara akan dimulai, jangan berpencar."

"Seperti kita anak kecil saja–wah, siapa itu?" Suara Jasper mendadak memelan di kata terakhirnya. Ia menatap layar berukuran besar yang tengah menampilkan soloist wanita kelas atas. Pemiliki nama panggung 'Helena' terlihat georgeus dengan jas hitam yang melekat di tubuhnya. Ia mungkin ... seperti wanita karier? Atau, pewawancara televisi?

Kenzo menyikut lengan Jasper pelan. Pria yang leboh muda lima bulan darinya memang tidak pernah dapat bersikap dewasa.

***

"Yash! Sepertinya semua peserta telah berkumpul." Sojeong mengawali acara. Ia melemparkan tatapannya pada Helena, menyuruh partner kerjanya itu untuk melanjutkan pembicaraan.

Helena tersenyum kecil. Senyum yang begitu singkat, hingga bahkan membuat para penonton berdo'a agar waktu kembali berputar.

"Karenanya, mari kita mulai acara yang selalu diadakan setiap bulan ini! Oppa Leetuk yang akan menyebutkan urutan acaranya." Helena beralih menatap pria yang ada di samping kirinya. Ya, sepertinya mereka bertiga sedang bermain lempar-lemparan kalimat.

Tentu saja Leetuk—mantan member boygroup yang kini menjadi pembawa acara menoleh ke arah Helena dengan pandangan terkejut. Ia memiringkan posisi duduknya, meraih microfon hitam yang sedari tadi diletakkan di atas meja. "Wah, saya benar-benar terkejut dengan perintah tak terduga ini. Haha, baiklah. Sekarang, saya akan membacakan susunan acaranya. Mohon untuk didengarkan agar tidak salah jadwal, ya."

Leetuk, pria berumur tiga puluhan tahun tersebut

masih terlihat tampan dan muda. Ia membacakan susunan acara dengan jelas dan tegas. Sesekali mengedipkan sebelah matanya pada para penggemar, yang tentu disambut teriakan histeris.

Menjadi MC di acara olahraga, ternyata dapat menambah pengetahuan baru bagi Helena. Soloist cantik itu melihat daftar peserta yang ada. Lumayan banyak, karena berbagai group hadir dalam acara ini. Entah itu boygroup atau grilgroup.

Lima puluh enam idol? Aku tidak tahu akan sebanyak ini.

Nyatanya, Helena bukanlah idol yang sempurna. Ia juga sering lupa, bahkan dengan hal-hal penting. Ia baru melihat daftar peserta saat acara akan berlangsung.

Jadilah wanita itu membacanya sekarang, beruntung karena ada dua MC selain dirinya. Jadi, Helena tidak akan terlalu sibuk untuk membawa acara.

Jari lentik Helena perlahan-lahan bergerak menurun membaca tabel yang berisi daftar peserta KISC. Hingga, jari itu berhenti di tabel urutan ke lima. Tertera nama 'Planetary Lords' di sana.

Kenapa ... ah–sudahlah.

Jika tidak ada siapa pun di sini, percayalah. Helena akan menghembuskan napas panjang berkali-kali sambil memijit pelipisnya. Ia tidak akan menyalahkan Baek Hyeon. Karena Helena tahu, direktur utamanya itu tidak mementingkan uang—sehingga tidak harus menjauhkan artisnya dari hal-hal yang membuat saham perusahaan menurun drastis.

"Helen, bagaimana?" Sojeong melemparkan pertanyaannya pada Helena.

Soloist wanita tersebut mendadak tersenyum ramah. "Pepatah mengatakan, semakin cepat akan semakin baik. Jadi, mari kita mulai acara KISC bulan ini!"

Sorakan semangat dari para penonton pun terdengar bergemuruh. Mereka mengangkat ligshtcik kebanggaannya tinggi-tinggi, memperlihatkan sebarapa kuat fandom–nya.

Helena kembali menampilkan senyumannya. Melihat ligshtcik–nya yang ikut terangkat, membuat dirinya menjadi lebih senang. Debaran di dada pun tak tertahankan.

Acara pembukaan pun berlangsung, lalu semua peserta dibagi menjadi dua bagian. Boygroup dan grilgroup—guna mengadilkan pertandingan.

Pertandingan yang pertama, adalah memanah. Olahraga yang membutuhkan penglihatan dan konsentrasi tinggi, sehingga wajar menjadi pertandingan yang pertama.

Kali ini, grilgroup yang akan bertanding duluan. Ada sekitar empat grilgroup yang berbeda. Mereka bertanding memanah dengan sengit. Apalagi ketika para masing-masing penggemar mulai menunjukkan dukungannya yang panas. Mereka ingin idolnya memenangkan pertandingan, dan mendapatkan medali yang selalu disanjung-sanjung itu.

Waktu terus berputar, dan idol wanita semakin banyak yang tereleminasi. Hingga akhirnya, acara KISC mendapatkan pemenang untuk grilgroup di bagian memanah.

Ada tiga medali, yang berarti juga ada tiga grilgroup mendapatkannya. Perwakilan group dari masing-masing telah melakukan yang terbaik.

"Bukankah pertandingan memanah untuk grilgroup tadi sangat sengit?" Leetuk mulai memanas-manasi para penggemar. Ia juga meminta pendapat dari dua MC lainnya.

"Ya. Semua grilgroup sudah melakukan yang terbaik. Saya bahkan hampir berteriak ketika kita mendapatkan pemenang utamanya," imbuh Helena sembari mengangguk-anggukan kepalanya antusias.

Walau jujur sebenarnya wanita itu tengah berbohong. Ya, Helena tidak pernah sekali pun tertarik dengan olahraga. Bukannya merasa membosankan. Melainkan, Helena berpikir bahwa olahraga itu terlalu banyak aturan.

"Helena benar sekali. Saya bahkan hampir melompat dari tempat duduk saking senangnya." Leetuk kembali berujar. Ia bahkan sudah mempraktekkan aksinya yang memiringkan kursi—seperti ingin berlari ke para peserta di bawah.

Sojeong tertawa. "Baik, baik. Kalau begitu, agar lebih panas lagi, saatnya untuk boygroup bertanding di bagian memanah ini!"

Helena melihat ke arah kertas yang telah disediakan. Ia membaca daftar boygroup yang akan tampil.

"Wah, kali ini banyak boygroup populer yang akan memeriahkan acara, ya." Senyum singkat Helena tampilkan.

Leetuk, yang sangat jago membuat orang lain penasaran mulai mengompor-ngompori. "Benarkah? Siapa? Saya mulai penasaran."

"Saya juga penasaran, Helena. Tolong segera sebutkan," imbuh Sojeong. Ia bersedekap di atas meja, lalu dengan serius menatap wajah Helena yang berambut pirang lurus itu.

"Ada REBEL Sunbaenbin, yang baru-baru ini banyak memecahkan rekor dengan comeback mereka! Bahkan beberapa kali berada di puncak Billboard." Helena kemudian menatap ke arah sekumpukan pria, mereka adalah anggota REBEL yang disebutkan.

*Sunbaenbin adalah sebutan untuk yang lebih tua. Karena, Helena debut setelah REBEL.

"Oh, bukankah REBEL satu agensi denganmu? Waw, kalian bertemu di acara ini!" Leetuk bertepuk tangan, seakan mendapat sebuah ide yang briliant.

Helena mengangguk. "Ya, saya sangat senang. Terlebih, ada GoT juga yang akan menjadi peserta. Boygroup yang namanya sudah legendaris ini juga akan ikut." Kembali soloist wanita itu menjelaskan siapa saja boygroup yang ikut. Pandangannya juga beralih ke arah para member GoT di bawah sana.

"Lalu, ada Planetary Lords. Boygroup yang ada di bawah naungan FG Entertainment ini sudah mendunia. Comeback–nya kemarin bahkan sangat sukses." Helena menatap ke arah lima pria yang telah berbaris menggunakan pakaian olahraga KISC. Tatapan antar soloist dan juga boygroup tersebut beradu. Hanya tiga detik, dan Helena memilih untuk menatap boygroup di sebelah barat.

Sojeong meraih microfon yang sedari tadi diletakkan. "Benar sekali. Boygroup satu ini juga selalu membawa konsep yang berbeda-beda di setiap comeback," imbuhnya.

Sementara, Leetuk hanya menganggu-anggukan kepalanya, menyetujui atas perkataan Sojeong.

"Ya. Tidak mau kalah, ada boygroup rookie atau pendatang baru yang baru saja debut. We are One! Meski pun usianya muda, mereka sangat bertalenta. Bukankah debutnya enam bulan lalu sangat sukses?" Kini Helena menatap boygroup rookie di bawah. Mereka terlihat masih sangat fresh. Mungkin, karena usianya yang sangat muda.