Sejak kemarin sampai hari ini, Athala tidak menyangka akan bertemu Binar dengan keadaan seperti itu. Dia dengan wajah yang lebih cerah dan, dia dengan senyum menawannya kembali. Jika diceritakan ini benar-benar seperti romansa masa muda dimana pada awalnya seseorang akan saling mencuri perhatian dan berujung dengan percintaan. Tidak ada yang lebih baik daripada akhir yang bahagia.
"Nanti punggung aku bisa berlubang kalau kamu liatin aku terus,"
Athala tercengang, gadis itu menghadap ke arah sebaliknya tapi kenapa bisa?
"Aku punya insting yang bagus," sahut Binar saat tidak mendapatkan jawaban dari Athala. Pria itu pasti bingung, karena di mata Binar, Athala ada pria bodoh dan Binar menyukainya.
"Masak apa?" Athala berdiri menghampiri Binar dengan pakaian santai nya. Dia menginap di apartemen milik Binar malam ini karena pria itu yang tidak bisa meninggalkan Binar karena tidak akan mau lagi berpisah.
"Mie instan, aku gak bisa masak," jawab Binar.
