Athala memasuki gerbang kampus, dia menatap ke sekeliling. Sudah sangat lama ternyata dia membolos, sebulan atau dua bulan yang lalu? Bagaimana bisa seorang mahasiswa seperti dirinya?
"BRO!"
Athala menggeser dirinya secara mendadak saat Athur pergi berlari ke arahnya, pria itu hendak memeluknya atau apa?
"Geli,"
Athala mengangguk setuju pada Athaya, "Lo makin parah," gumam Athala.
Athaya tertawa, "Makanya lo jangan terlalu gila kalau di sekolah," jawab Athaya.
Athur hanya bisa berdecih kesal, circle pertemanan yang menyebalkan dan menyenangkan.
"Oleh-oleh apa yang lo bawa dari Los Angeles?" tanya Athur.
"Gue? Ah, ada di rumah. Gak mungkin gue bawa kesini, kayak bocah,"
"Emang lo beliin kita apa? Sampe dibilang kayak bocah?"
Athala berpikir, "Patung liberty," sahut Athala.
Athur dan Athaya serempak tertawa, tidak biasanya pria itu memberikan bahan candaan. Itu tidak lucu tetapi anagt menghibur saat mengetahui bahwa Athala sudah lebih baik dari sebelumnya.