Datanglah rasa di dinding hati Sofil Al Mubbarak, dia merasa merana, gelisah, dia memejamkan mata dan merasakan banyak gejolak yang tidak dijelaskan olehnya.
Pemuda pemikat yang jika memandangnya tidak akan bosan ini membuka mata, lalu menatap ke langit biru cerah. 'Ternyata bisa, hanya dengan subuah nama aku seperti ini, sudah lama aku tidak ada mental untuk menghubunginya aku sangat rindu, aku tanpa tau rupa. Perasaan ini sangat ajaib, bisa meruntuhkan hati dan jiwa. Aku tidak mengerti ini Nasya, namun benar-benar aku lebih paham dari rasaku. Cinta seperti apa ini,' batin pemuda itu.
Dia berjalan dan ada santri yang sedang membicarakannya.
"Benar santri baru itu, mirip banget sama Gus di Desaku, tapi lupa namanya siapa," ujarnya masih bertanya-tanya dan berusaha mengingat sesuatu. Sofil merekam percakapan mereka dari balik pintu.