"Aku kadang heran ya Gus, sama diri sendiri, lalu adakah cerita, tentang doa Nabi Ya muqolibal qulub illa ahirihi," pinta Sofil.
"Tinggal malah disingkat ila ahirihi, Sofil ... Sofil," tegur Fatih, Sofil tertawa.
"Tapi kalau benar pas saat doa, panjang lebar Gus, sampai tuntas," ujar pemuda itu membela diri. Fatih tersenyum.
"Jadi pada waktu itu ceritanya, mengapa sampai Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, terus berdoa agar diteguhkan hati, dimantapkan dalam ketaatan kepada Allah Subhanahuwata'ala. Kamu mendengarkan atau tidur?" tanya Fatih, Sofil tertawa.
"Astagfirullah ... Aku itu bagaimana ya ..., Gus. Ingin sih tapi setan merekatkan mata ini," jujur Sofil.
"Jadi mendengarkan atau tidak? Kan percuma aku terus bersuara dan kamu tidak mendengar apapun," ujar Fatih, Sofil mengambil botol minum, lalu menumpahkan ditelapak tangan dan mengusap wajahnya.
"Aku kira kamu lupa akan puasa," ujar Fatih.
"Biar nggak sahur aku kuat Gus. Siap Gus silahkan, lanjutkan lagi," pinta Sofil, Fatih tertawa kecil.
"Bismillah semoga engkau tidak menidurkan Hamba Allah yang bernama Sofil, Aamiin. Ingatlah, kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja sering goyah, terbolak-balik, maka dari itu Nabi paling sering memanjat doa ini.
Ya Muqallibal quluubi tsabbit qolbi bi a'lad dinika. Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu, Aamiin. Cerita ini sedikit panjang, jadi jangan tidur. Dalam sebuah Hadits.
Syahr bin Hawsyab berkata, bahwa ia berkata pada istri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu Ummu Salamah. Pakai Hadist lengkap atau artinya saja?" tanya Fatih.
"Ya ada Arabnya Mas Gus, biar mantab dan aku yakin Gusku ini didukung, kalau hanya artinya, aku ini kurang yakin," sesalu ada alasan dari putra ragil Kiai ini.
"Bilang saja sambil sambil mengetes kemampuanku, ya Allah bersihkan hati ini dari rasa takabbur, Aamiin,
"Wahai Ummul Mukminin, apa do'a yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika berada di sisimu?" Itulah pertanyaan Sahabat Syar bin Hawsyab.
Ummu Salamah menjawab.
Yang sering dibacakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah, 'Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah SAW.
"Wahai Rasulullah mengapa engkau lebih sering berdo'a dengan do'a, Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya menjawab .
Wahai Ummu Salamah, Yang Namanya hati Manusia Selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa Saja Yang Allah kehendaki, Maka Allah akan berikan keteguhan hearts iman .Namun siapa saja yang berharap, Allah pun tidak bisa menyesatkan. Begitu penjelasan, ini selesai,"
"Aku masih seratus persen mendengar Gus," kata Sofil.
"Setelah itu Mu'adz bin Mu'adz, yang meriwayatkan hadits ini, membacakan ayat,
"Ya Tuhan kami, janganlah engkau hati kami condong kepada kesesatan sebelum engkau beri petunjuk kepada kami." (QS. Ali Imran: 8) (HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6: 315. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Paling sering dibaca saat akan melaksanakan shalat, saat itu. MasyaAllah ... Dia tidur, Astagfirullah ... " Fatih melihat toko emas berjajaran.
Ia menghentikan mobil dan berpikir untuk membeli sebuah cincin tanda ia mengikat Bilqis.
"Beli tidak ya ... Tapi tidak tau ukuran jarinya, yakinlah bismillah ... Tapi ... Belum.tahu tentang jawaban istrikharahnya, nanti aku beli tapi ternyata dia belum ada jawaban. MasyaAllah rasa ini begitu rumit," Fatih bicara sendiri, lalu masuk ke toko Mendekatkan tidak lama melanjutkan perjalanan lagi.
***
Mobil melaju dan akhirnya di ndalem gadis yang semalam sampai di istikharah. Sofil tidur dialam mobil, Fatih masuk ke pesantren, untuk membersihkan diri dan setelah melaksanakan solat dhuha.
Fatih selesai dan segera masuk ke ndalem, perasaan tidak karuan, dan sangat canngung. 'Ya Allah bagaimana istikharahnya tentangku?' pertanyaan itu adalah dia.
Fatih melangkah ke rumah Kiai Ihwan dengan bismillah, lalu "Assalamualaikum," didalam sana sudah duduk Kiai dan Uminya, Gus Nuril dan Istrinya pergi ke Jombang. Ada gadis lain di samping Bilqis.
"Wa'alaikumsalam," jawab bersamaan.
"Jangan salah pandang Gus, saya Ainun, ini Neng Bilqisnya," ujar Ainun, kedua gadis bercadar itu duduk di depan Fatih dua meter.
"Bagaimana kalian sudah tau jawabannya, atau masih kurang yakin?" tanya Kiai Ihwan.
"Bismillah ... Saya yakin atas Neng Bilqis, petunjuk dari Allah, begitu baik," jawab tegas pemuda itu, Bilqis sempat melihat Fatih yang berbicara dengan merunduk penuh rasa tawadu'. "Bagaimana dengan Dik Bilqis?" tanya Fatih, Bilqis mengangguk hanya.
"Iya kah Nduk?" Kiai Ihwan mencari kepastian dari putrinya.
"Iya Bah, sama dengan Mas Fatih," jawaban suara lembut itu, fisambut rasa syukur dengan hamdallah.
Alhamdulillah ... Dik Bilqis. Dalam hal cinta terhadap lawan jenis, ada rambu-rambu, larangan tertentu, dalam agama kita yang harus ditaati untuk menjaga kesucian cinta serta harkat martabat sesama sebagai makhluk yang mulia. . Dan sejak dini sudah diajarkan dan didik agar tidak pacaran dan menjalani ta'aruf. Saya ingin bertanya jika Dik Bilqis punya teman sama islam namun bagaimana sikap Dik Bilqis?" tanya Fatih, Bilqis terlihat terlihat diruangan banyak orang.
islam tidak pernah membelenggu perasaan cinta yang tumbuh pada diri setiap manusia. Islam mengajarkan manusia untuk menjaga perasaan cinta, merawat dan melindunginya, mengarahkan ke arah positif, dari segala kehinaan yang bisa mengotori cinta. Oleh karena itu, islam mengarahkan agar hubungan antara laki-laki dan wanita bersih dari segala persentuhan yang haram sebelum akad nikah dilaksanakan," jawaban Bilqis memuaskan hati pemud tampan itu.
"Alhamdulillah, Saya akan pergi jauh sebelum itu, saya mengikatmu dengan cincin ini, maaf jika kurang pas," uja Fatih meletakkan kotak berisi cincin,mata Bilqis terbelalak.
"Alhamdulillah..." suara Ainun.
Semua terkejut, "Alhamdulillah ..."
"Afwan Kiai saya sudah lancang, namun cincin itu adalah bukti keseriusan saya untuk putri Yai. Seumpama jawaban Dik Bilqis tadi menolak karna istikrahah, saya juga akan memberikan itu namun sebagai hadiah. Namun rencana Allah sangat indah , dan memberi jawaban yang diinginkan hati saya. Saya melamarmu dengan mengikatmu dengan cincin ini, apa Dik Bilqis menunggu menunggu dengan sabar, karna nanti ditanyai sangat banyak. Kalau kita jauh lebih banyak cobaan dari Allah SWT,"
Ungkapan dari pemuda itu sangat mengetarkan hati, Bilqis menitihkan air mata karna, Fatih melihantnya, ia mulai gelisah, namun terlihat juga tersenyum dibalik cadar.
"Namun Dik Bilqis aku berharap apapun yang terjadi di tengah perjalanan saat berjauhan nanti, Dik Bilqis harus jujur," pinta Fatih.
"Alhamdulillah Ya Allah ... Fatih ini memang sebagai penulis kaligrafi, ada anak muda dari Jakarta berlangganannya. Nduk Bilqis delapan bulan waktu yang panjang, jika ada keraguan hati nantinya, perlu mendengarkan," tegur Kiai Fattah.
"Maksud saya ini waktu yang sangat lama, dan gadis tidak boleh menolak jika ada yang lebih baik, menurut Nduk Bilqis," suara Umi Fadillah.
"Enggeh Mi," jawab singkat Bilqis.
"Ngomongin soal, atau zina, MasyaAllah... Semoga selalu terlindungi dan jaga Anak cucu kita. Aamiin," ujar Kiai Fattah melihat kondisi sekarang ini.
setidaknya ada tiga makna pakaian sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas. Pertama, sebagai bentuk kedekatan pasangan. Pasangan suami istri diibaratkan seperti pakaian dari sisi kedekatannya. Pakaian selalu menempel dengan kulit. Tidak ada jarak yang memisahkan keduanya. Maka dalam rumah tangga harus ada rasa saling percaya, transparansi, tanggung jawab, dan saling setia. Kedua, saling merangkul. Sebagaimana, merangkul adalah aktivitas yang menunjukkan adanya rasa sayang, memiliki, bahagia, suka, dan tempat umumnya bersandar. Memang seharusnya pasangan suami istri. Ada rindu jika jauh, ada jika berada di sisi. Mereka adalah dua insan yang saling menyenangkan di kala suka maupun duka. Tempat bersandar di tengah-tengah yang melanda. Ketiga, saling membutuhkan. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa dalam rumah tangga ada hak dan kewajiban. Keduanya harus memiliki sikap responsif terhadap pasangan. Dalam hal ini pasangan suami istri berperan sebagai partner dalam menjalani kehidupan. Saling membantu, saling mendukung, saling meringankan dan sebagainya. (Syaikh Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Daru Ihya, juz 1 hal 27) Bilqis dan Fatih, semoga Allah menyenangkan kalian nantinya, Aamiin," nasihat nasihat dan doa dari Kiai Ihwan. Semua mengamini. ucapan nasihat dan doa dari Kiai Ihwan. Semua mengamini. ucapan nasihat dan doa dari Kiai Ihwan. Semua mengamini.
"Nduk, dicoba dong cincinnya," titah Kiai Ihwan, saat itu Fatih menaikan wajah menyaksikan gadis berhijab ungu muda memakai cincin tersebut, sangat indah saat terpasang dijari manis Bilqis.
"Alhamdulillah pas," ucap Bilqis,
Fatih merunduk dan tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah Yai kalau begitu kami sekuarga pamit, dan nanti biar Gus Nuril yang memberikan nomer Nduk Bilqis kepada Fatih," jelas Kiai Fattah berdiri, mereka berjabat tangan dan melangkah keluar.
"Assalamualaikum," pamit keluarga Kiai Fattah.
"Wa'alaikummussalam," Kiai Ihwan melepaskan pelukan kepada calon mantunya. Mereka masuk mobil dan segera pulang ke Pekalongan.
Bersambung