Chereads / Kisah Putri SANG KIAI / Chapter 18 - Melihat Wajah

Chapter 18 - Melihat Wajah

Waktu seolah berhenti beberapa waktu, Fatih melihat jam di tangan, jam tidak bermerek terkenal namun sangat menarik jika dipakai Fatih. Menampah pesona untuk pemuda itu.

"Masih ada waktu dua puluh menit, aku akan menjawab. Aku akan memaafkan jika perselingkuhan itu tidak sampai melakukan zina, karna itu sangat menyakitkan, walaupun Allah Maha Memaafkan, dan akan memaafkan istri yang seperti itu jika benar-benar bertaubat. Namun aku hanya laki-laki- biasa, bahagia bahagia iya namun tidak mungkin untuk merayakannya. Karna juga meningkatkan aku pernikahan aku tidak tau apa isi hati istriku, dia hidup denganku, atau mungkin sepanjang hidup orang lain. Pernikahan adalah ibadah, jika terpaksa salah juga malah akan menambah dosa. Walau aku tau cinta bisa datang kapan saja, asal yang hibup bersama itu menerima, baik dan tepat. IngsyaAllah cinta akan membangun dengan sendirinya, semua biidnillah ..." jawaban tegas dari pemuda itu. Sofil masalah tanpa malu dengan memejamkan mata,

"Apa yang kalian tahu sebenarnya pembicaraan kalian terlalu serius sedang masalah sudah sangat tegang, marilah cari sensasi, sedikit tawa akan menjadi kenangan indah nanti, aku ngigo lo ini ..." bicara Sofil terseret-seret.

"Tidak usah ekting tidak akan ada yang membayarmu," tegur Fatih lalu mengucap bismil pelan, Sofil bangun dan alas paha Fatih.

"Eh, Astagfirullah... Huk, huk, huk. Ehkm," Fatih batuk saat akan bicara Sofil mengejutkannya.

"Ih Gus ini, aku kan ngigo alias ngindur, maaf Gus, sengaja Neng Bilqis punggungmu, tapi sayangku itu hanya hayalanku, silahkan lanjutkan lagi," ujar Sofil kembali memutar musik, ia mencopot colok headset, lagu dari Band Rokc Jambrud menemaninya . Dan membuat berisi kedua insan yang sedang ta'aruf, Fatih gemes dan mencubit keedua pipi Sofil, Sofil menyambungkan hp dengan headset.

"Ampun Gus, ya supaya Gus yakin aku memutar musik, nguping," jelasnya sambil mengangguk-angguk.

"Afwan Dik, dia memang tidak tau malu,"

"Ada Gus tapi dikit, oke anggap aku nyamuk, ngobrol lagi lah." sahutnya.

"Tidak Apa Gus, kan bisa tertawa," jawab Bilqis dengan suara lembut nan Indah.

"Dik, kuliahku masih menunggu delapan bulan lagi selesai wisuda, nanti jika jawaban Istikharah kita baik, apa Dik Bilqis menunggu?" pertanyaan Fatih merunduk.

"Iya!" ujar Sofil mantap, Fatih akan memberi sentilan namun melihat Adiknya menang main game.

"Main Gem dia, MasyaAllah... He he he," Fatih merunduk sambil menjagang kepalanya.

"InsyaAllah siap, jika sudah lengkap baik untuk mencari petunjuk lagi. Nanti hasil istikharahnya," jawabanya keyakinan. "Namun aku masih di bawah kata sholihah, Gus masih sangat banyak yang perlu di perbaiki," imbuh Bilqis mengesampingkan diri.

"Kalau masalah solihah atau sholeh nanti bisa di hidupkan bersama dengan mencontoh apa yang sudah lebih disukai para Nabi, banyak wanita solehah dari para pendamping Nabi, ada pula wanita solihah yang hidup bersama orang kafir yaitu Siti Asiah. MasyaAllah ... SubhanaAllah. Saat meninggal memang terlihat perih, namun saat dileparkan batu besar, saat akan ditindih Allah Subhanahuwata'ala bertindak terlebih dahulu dengan ruhnya telebih dahulu, hingga tidak terasa siksa pedih itu bagi Siti Asiah, SubhanaAllah ...

"MasyaAllah ... Mendapat siksaan yang pedih itu, iman Asiyah tetap tak goyah. Firaun memerintahkan anak buahnya melemparinya dengan batu besar. Asiyah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT.

Masih dalam keadaan tangan menatap, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asiyah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim, MasyaAllah ... Sangat pedih kehidupan di dunia namun saat Indah dikehidupan yang abadi," Bilqis mengagumi saat membahas kisah penuh perjuangan itu.

"Masih ingin membahas Siti Asiah?" tanya Fatih memberikan sapu tangan putih. Bilqis mengangguk.

"Baiklah, membicarakan orang-orang sholihah niatnya menambah rasa hub kepada Allah Subhanahuwataa'la. Rasulullah SAW menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Seperti diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, Rasulullah bersabda: "Wanita penduduk surga yang paling utama adalah khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim ; istri Firaun, dan Maryam binti Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya."

Dalam hadits Bukhari dan Muslim diriwayatkan Abu Musa, Rasulullah bersabda: "Banyak dari kaum laki-laki yang sempurna, dan dari kaum perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir'aun, Maryam bint Imran, dan sungguh keutamaan Aisyah atas kaum perempuan adalah seperti keutamaan bubur sarid atas semua makanan." SubhanaAllah sangat mulia bukan, Bilqis jika benar nanti petunjuk Allah baik, mari kita sama-sama berjuang, berjuang sebagai seorang hamba yang mencintaNya, lebih dari cinta kita," ujar Fatih

. Eh .. Wanita yang terkenal dengan pasal yang pernah salah dan tidak mau disalahkan, mudah cemburu pula. Bagaimana cara menanggulangi istri saat cemburu?"

ketika istri merajuk, beliau yang marah justru memeluk istrinya dengan kasih sayang untuk mengusir amarah yang bisa lebih memperumit masalah. Pasti sangat sulit!

Menegur dengan Tegas Rasulullah SAW juga pernah melakukannya namun Rosul sangat memahami situasi, beliau begitu harus tegas dan kapan harus menyikapi peristiwa dengan segala sesuatu. Seperti saat beliau menegur Aisyah Ra yang kala itu tidak sengaja mengucapkan kata yang kurang pantas kepada orang lain. Saat itu Aisyah Ra, mengatakan dengan sedikit candaan jika salah satu istri Rasulullah yang bernama Shafiyah memiliki tubuh yang pendek. Rasulullah yang mendengar perkataan istrinya itupun langsung menegur dengan kalimat yang cukup tegas.

"Sungguh, Kau telah mengatakan satu kutipan yang bercampur dengan air di lautan maka akan rusaklah laut tersebut." (HR.Tirmidzi) Mendengar kutipan Aisyah Ra, beliau Rasulullah lalu memecet hidung istrinya tersebut, seraya berkata, "Ya Humaira, bacalah do'a: Wahai Rabbku, ampuni dosa-dosaku, hilangkan kerasnya hati, dan lindungi aku dari fitnah yang menyesatkan, "(HR. Ibnu Sunni) Bismillahirrohmanirrohim, IngsyaAllah semua mudah," ujar Fatih melihat jamnya. "Alhamdulillah, ta'aruf ini banyak hikmahnya, namun masih ada satu hal, berikan aku waktu satu menit untuk memandang wajahmu, bolehkah?"

Bilqis mengangguk pelan, lalu melepas cadarnya, sungguh cantik alami gadis ciptaan Allah ini, hidung yang mancung, mata yang bulat dengan bulu mata yang lentik, bibir tipis, giginya rapi dan bersih, putih, dan dahi panjang yang lancip.

"Alhamdulillah. Tutuplah," titah Fatih sudah cukup puas.

"Alhamdulillah ...." Sofil tangan dan berdiri, Fatih curiga, lalu berdiri, ia mengamati tingkah aneh dari adiknya.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab Bilqis, Sofil dan Fatih beranjak melangkah pergi.

Bersambung.