Karma——
Mendengar ini, Bonita langsung tertegun, dan segera setelah dia memahami makna perkataan Rendra, wajahnya yang cantik memerah seketika dan hatinya diliputi oleh perasaan malu dan marah.
Orang ini masih sama seperti dulu, yang suka menindasnya!
"Kamu terlalu banyak berpikir!"
Melirik ke arah Rendra dengan dingin, Bonita berkata dengan marah, "Aku tidak memiliki pikiran untuk bertarung denganmu, apalagi bertarung di atas tempat tidur. Kau memang penindas, tidak bisakah kau membersihkan isi otakmu?"
Rendra menyentuh hidungnya, "Lalu untuk apa kau memanggilku?"
"Aku..."
Bonita tersedak, hampir kehabisan napas.
Dia sudah lebih dari sepuluh tahun tidak bertemu teman lama yang normal. Semua orang biasanya akan senang bisa bertemu lagi dengan orang yang mereka kenal setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi Rendra tidak hanya mengabaikan penampilannya yang luar biasa dan sosoknya yang sangat menonjol, bahkan dia tidak memiliki perasaan hangat seperti teman sekelas lama.