"Apa? Apakah kamu sudah punya pacar? Apakah aku tidak salah dengar?"
Mendengar kata-kata Gita, senyuman Tatang tiba-tiba menegang, dan kilat ganas melintas di matanya. Meskipun dia dengan cepat menenangkan diri dan mencoba menutupi perasaannya, wajahnya masih terlihat sangat jelek saat ini.
Hampir semua orang di perusahaan tahu bahwa Tatang adalah pelamar Gita yang paling gigih. Bisa dibilang dia telah bekerja keras tahun ini. Karena keberadaannya, banyak orang yang memiliki ide untuk mencoba merebut Gita tidak berani menunjukkannya secara langsung di depan Tatang.
Bagaimanapun, bagi kebanyakan orang, Tatang, direktur departemen keuangan, sangat baik dan tak tertandingi. Mereka semua tahu bahwa pengaruh Tatang sangatlah kuat di dalam perusahaan ini.
Karena itulah, Tatang merasa dia sudah menang dalam lomba untuk merebut hati Gita, dan dia bertekad untuk mewujudkannya.