Pasang surut kehidupan membuat orang lengah.
Inilah yang dialami oleh Yudha dan istrinya saat ini.
Yudha merasa hatinya akan meledak, tapi pada akhirnya dia hanya menghela nafas dan memandang Rendra dengan cemas, "Rendra, jika aku boleh minta tolong, jangan lempar harapan palsu pada paman dan bibimu ini, oke? Tidak bisakah kamu menyelesaikan kalimatmu dalam satu tarikan napas agar kami tidak salah paham lagi?"
Rendra menyentuh hidungnya dan merasa tidak berdaya, "Bukannya aku tidak ingin menyelesaikan kalimatku, tetapi paman dan bibi yang sedang berada dalam suasana hati yang cemas dan menjadi kurang sabar karenanya!"
Mereka berdua merasa malu untuk sementara waktu setelah mendengar teguran Rendra.
Yudha menghela nafas, "Bagaimanapun juga, ini menyangkut keluargaku. Siska seharusnya memberitahumu bahwa kami telah diganggu oleh penyakit sialan itu selama bertahun-tahun. Sekarang akhirnya kami memiliki sedikit harapan, jadi wajar jika kehilangan kendali atas emosi kami."
