"Absurd, konyol sekali!"
Hazmi kembali tersadar, dan dia langsung berdiri lagi dan dengan marah membalas perkataan Rendra, "Bagaimana kau dan anak-anak Siska bisa dianggap sebagai anggota keluarga Liantin dengan logika seperti itu? Kau hanya berbicara omong kosong!"
"Mengapa menurut paman aku berbicara omong kosong? Istriku benar-benar anggota keluarga Liantin. Jadi mengapa dia dan anakku kelak tidak bisa dianggap sebagai anggota keluarga Liantin?"
Sudut mulut Rendra sedikit terangkat membentuk sebuah senyum licik, dan ada sedikit rasa dingin di mata Hazmi saat menatapnya.
"Atau, paman beranggapan bahwa hanya keturunan paman, yang merupakan keturunan sah dari keluarga Liantin?"
"Aku…"
Hazmi tersedak dan tiba-tiba tidak dapat berbicara, karena dia memang berpikir demikian di dalam hatinya, tetapi dia tidak dapat mengatakan itu secara terang-terangan di depan orang-orang dari keluarga Liantin lainnya, terutama Siska.