Aku masih tertegun tanpa berani berkata apapun lagi setelah mendengar mbak Maria terus tertawa di depanku.
"Selamat aku ucapkan sekali lagi, Mel. Yogi orang yang baik, dia juga… Tampan," ujar mbak Maria memuji Yogi. Tanpa dia memujinya pun aku sudah tahu Yogi adalah orang yang baik dan juga cukup tampan.
"Terima kasih," sahutku dengan terbata-bata.
Mbak Maria tersenyum seraya mengusap lembut bahuku, dia hendak pergi kembali keluar dari ruanganku namun, dia kembali menoleh ke arahku dan menatap dengan penuh tanda tanya di wajahnya. "Amelie, kau benar-benar menyukai Yogi bukan"
Aku tersentak mendengar pertanyaan mbak Maria demikian padaku. "Aku… Emh, Yogi adalah orang yang baik, dia ramah dan sangat perhatian. Aku pikir wanita siapa yang akan menolaknya?"
"Yah, itu memang jawaban yang cukup meyakinkan. Emm… Tapi bagaimana dengan Erwin menurut pandanganmu?"
Kenapa harus mas Erwin?
"Eeeh… Dia, dia juga baik dan tampan." Aku menjawab dengan terbata-bata.