Faris sangat cemas sehingga dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Baru setelah dia melihat kartu nama di atas meja, dia ingat bahwa dia adalah Faris sekarang, bukan Tara, dan dia tidak akan dapat terus hidup sebagai Tara di masa depan.
Jadi dia tidak perlu lengah karena Jihan mengambil tindakan terhadap Tara.
Dia hanya ingin mengerti ketika telepon di meja berdering.
Setelah itu, suara lembut Jihan datang— "Presiden Faris, silakan datang ke kantor saya."
"Ada apa dengan Nona Jihan?"
"Tolong datang sekarang!"
Suara itu acuh tak acuh yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Faris merasa gugup.
Pada akhirnya, dia menyesuaikan mentalitasnya dan mengetuk pintu kantor Jihan.