Setelah berbicara kepada Yovi, lelaki tua itu duduk di ruang tamu sambil memegang tablet.
Wanda menggelengkan kepalanya dan mengingatkan lelaki tua itu, "Ayah, kamu harus mengawasi Yovi selama ini. Jangan biarkan dia sering bermain dengan ponsel dan tablet. Aku khawatir itu akan mempengaruhi penglihatannya."
Orang tua itu mengangguk dan berkata bahwa dia tahu hal itu, lalu mereka berdua masuk ke kamar.
Begitu mereka memasuki ruangan, lelaki tua itu membuang ekspresi menyayangi Yovi barusan, dan menggantinya dengan desahan.
Melihat suasana hati lelaki tua itu tiba-tiba tertekan, Wanda juga merasa aneh, dan mau tidak mau bertanya, "Ada apa dengan ekspresi anda Ayah? Apakah suasana hatimu sedang buruk?"
Orang tua itu menghela nafas dan berkata kepada Wanda, "Aku sudah sangat tua, apa aku sedang senang atau marah? Sudah cukup bagiku untuk bersama cucu bayiku, tetapi kamu harus lebih memperhatikan diri sendiri sekarang ini. Jangan terlalu larut dalam kesedihan."
