"Wanda, apa yang kamu pikirkan!" Dekan membangunkan Wanda yang tercengang.
"Ah! Tidak ada." Wanda pulih dan pergi bersama dekan.
Tidak mengherankan, orang ini adalah Citra. Dia mulai merencanakan semuanya dari kemarin, pertama membeli pasangan. Di pagi hari, Citra mulai mewawancarai pasangan itu.
"Setelah membaca informasimu, kualifikasi akademiknya tidak buruk, dan aku sudah cukup untuk mewawancarai kepala sekolah TK. Jadi hari ini aku akan mengadopsi beberapa anak. Bahkan jika aku ingin berpura-pura menjadi orang tua, jangan membuat mereka curiga." Kata Citra kosong.
"Bagaimana kamu menghitung remunerasi?" Pasangan itu harus membesarkan seorang anak segera setelah mereka mendengar bahwa itu bukan bisnis yang merugi.
"Aku akan memberimu lebih banyak. Aku akan membayar uang anak itu. Selesaikan saja tugasnya." Citra menjelaskan kekhawatiran mereka.
"Apa tugas kita?" Pasangan itu melihat uang itu dan membuka mata mereka.