Dua hari sebelum pelantikan wali kota di laksanakan, Abian sudah ketar-ketir memikirkannya. Dia bingung harus berbuat apa, sementara berita tentang Adrian semakin beredar dengan panasnya sengatan hujatan di media sosial Adrian.
Abian terus memantau aktivitas media setelah dia mengumumkan pada publik siapa dirinya yang sebenarnya. Tak hanya sosial media Adrian saja yang di serah dengan hujatan dan berbagai caci maki, tapi juga sosial media Abian yang terus di pertanyakan.
"Bagaimana perasaanmu?"
"Bagaimana kehidupanmu dan ibumu setelah Adrian mencampakkan kalian?"
"Kenapa baru bilang sekarang? Padahal berita itu sangat berpengaruh pada proses pemilu nanti."
"Apa rencanamu kedepannya? Mungkinkah kamu membiarkan Adrian menjadi wali kota?"
Begitulah kira-kira isi pertanyaan yang sempat Abian baca dari sosial medianya. Bahkan beberapa rekan kerjanya pun bertanya-tanya tentang kebenaran itu, sampai Abian di buat pusing dengan pertanyaan yang sama dari orang yang berbeda.