Seulas senyum manis menghiasi wajah cantiknya, kedua matanya tertutup, mulutnya terkatup dan kedua tangan yang mendekap didada. Sehelai kain putih yang menutupi tubuhnya sampai batas leher, melambai-lambai manja ketika hembusan angin bertiup pelan.
Langkah kakiku berjalan, membawa tubuh ini mendekat pada sebatang tubuh lain yang sudah tak bernyawa. Air mata pun kembali meleleh ketika tak kudapati sebuah sapaan yang menyambutku seperti biasanya.
Ucapan 'assalamu'alaikum, El?, sampai hay' membuatku akan selalu merindukan suaranya. Aisyah, seorang wanita muda berusia 23 tahun yang selalu menunjukkan sikap terhormat di depan semua orang, kini sudah tidak tidak lagi ada.
Dia yang selama ini di hujat dunia karena merebut Habib dariku, kini sudah beristirahat dengan tenang tanpa membawa beban. Dia, wanita yang selama ini hidup dalam tekanan, mulai dari ibu kami yang menikah lagi, sampai perlakuan kasar ayah dan kakak tirinya.