Sampailah kami di rumah sekitar satu jam setelah adzan zuhur. Kami juga sempat mampir ke salah satu masjid terdekat dari pemakaman ini untuk sholat zuhur berjamaah, karena takut tidak sempat kalau langsung sholat di rumah.
Seperti yang kami duga sebelumnya, di rumah masih ramai orang, termasuk anggota keluarga yang baru saja selesai makan siang. Beberapa dari tetangga juga masih memenuhi halaman, hingga satu per satu dari mereka pamit pulang ketika kami keluar dari mobil.
Membaca do'a, melangkah dengan kaki kanan, lalu kami masuk ke rumah lewat pintu belakang. Bukan pintu belakang, lebih tepatnya lewat garasi yang langsung tembus ke ruang tengah. Ah, aku harap kalian mengerti konsep rumahku seperti apa.
Begitu masuk kami bisa melihat umi dan mbak Anisa yang baru saja menyiapkan makan siang untukku dan Habib. Katanya, mereka menunggu kami pulang sejak tadi, hingga menyisakan makanan untuk kami.
"Iya, Mbak. Kami akan makan nanti, tapi sekarang kami ingin—"