Kebetulan saat itu mbak Anisa baru saja mengantar bang Fahri ke kamarnya. Karena kondisi bang Fahri yang kini memakai kursi roda, maka kamar tidur mereka jadi pindah ke bawah. Kebetulan juga di rumah dua lantai itu tersedia tiga kamar.
Dua dilantai atas, dan satu di lantai bawah. Lantai atas di gunakan untuk kamar Azka dan Farida, sementara kamar di lantai satu di tempati mbak Anisa dan bang Fahri. Kalau Umar, dia bisa tidur dimana saja. Kadang juga tidur di kamar bersama Farida kalau dia mau.
Yang beberes di dapur saat itu hanya aku dan Aisyah. Sebenarnya aku sudah menyuruh wanita itu untuk istirahat saja, tapi dia bilang tidak enak. Masa iya, aku beres-beres sendiri sementara dia hanya menonton saja.
Tapi kuminta dia untuk mencuci piring saja di dekat wastafel sambil duduk di kursi, karena aku tidak mau dia terlalu banyak bekerja dan akhirnya nanti kelelahan, apa lagi kalau harus membawa piring-piring ini ke dapur.