Hujan turun benar-benar deras malam ini, jalanan pun jadi licin karena saking derasnya. Aku sempat khawatir, apakah Habib bisa mengendarai mobil dalam keadaan seperti ini? Pasalnya, dia kelihatan kurang sehat. Sejak tadi bersin-bersin dan menggigil kedinginan.
Kalau saja aku bisa mengendarai mobil, biar aku saja yang membawa mobilnya. Tapi sayang, kemampuanku hanya sebatas mengendarai motor metic, hingga Habib harus memaksakan dirinya untuk tetap mengemudi.
Kami sampai di rumah sekitar pukul setengah satu malam, dan kondisi di luar masih hujan lebat. Aku segera berlari ke arah pintu kemudi untuk membantu Habib keluar. Dia benar-benar lemah, bahkan hanya untuk sekedar berjalan saja masih sempoyongan.
"Assalamu'alaikum!" seruku mengetuk pintu.
Kukira Aisyah sudah tidur, tapi ternyata belum. Hanya dengan sekali salam, dia langsung keluar membukakan pintu. Katanya dia memang belum tidur, karena sengaja ingin menunggu Habib pulang.
"Ya, ampun. Kalian basah kuyup," ujarnya.