***
Wanita merasa beruntung itu adalah Silla. Silla yang dicintai 2 pria sekaligus walau Rama tidak berani mengutarakan maksud hatinya itu.
Karena dia tidak mau merusak persahabatan diantara mereka berdua biarlah cinta dan kasihnya ia pendam sendiri.
Karena mencintai seseorang itu bukan berarti harus memilikinya bukan?
Rama masih sama seperti yang dulu dia bekerja senantiasa dan tidak mencampuri privasi dengan Silla.
Dia ingin meluangkan waktunya dia masih penasaran dengan menghilangnya Indra.Rama segera mencari Indra, Entah mengapa Apa tujuannya saat itu dia merasa seakan dibohongi oleh Indra apalagi uang yang banyak telah ia keluarkan untuknya saat itu.
Dan dia juga memberikan harta bahkan satu unit rumah yang ia berikan pada Indra itu Raib entah kemana.
Tidak ada mengetahui di mana Indra berada apalagi Indra adalah seorang anak yatim piatu Setelah meninggalnya kedua orang tuanya Indra diadopsi oleh kedua orang tua Rama dan hingga sekarang dia tidak tahu entah kemana Indra dimana.
Banyak yang mengatakan Indra telah meninggal dunia, ada juga yang mengatakan setelah dia di Depak dari rumah sakit dan tidak diperbolehkan bekerja di manapun karena kelalaiannya sebagai koas di Rumah Sakit tempat dia bernaung dulu.
Tapi Rama memang cukup tahu Orangnya dia tetap ingin mencari Indra seakan ingin menyelubungi jati diri seseorang yang diketahui oleh Rama dan Indra itu sendiri.
Hari itu cuacanya cukup terik bahkan ada rasa enggan untuk saat itu bekerja dia merasa malas bahkan enggan untuk melangkah kemana saja tapi dia berpikir jika ia tidak bekerja dia pasti tidak menemui Silla di kantor nanti.
Karena Wanita itu adalah penyemangat hidupnya walau diam-diam dia masih mencintai Silla.
Rama memilih untuk berlibur hari itu dia akan pergi ke Sukabumi. Entah, mengapa ada gerak di hatinya bahwa Indra ada di sana karena sejatinya Indra adalah anak dari tantenya sendiri yang berada di Sukabumi.
Oleh sebab itu dia harus menemuinya agar semua benar adanya apa benar hasil inseminasi yang dilakukan terhadap Silla itu adalah anaknya. Jika benar berarti judeo itu adalah anak biologisnya.
Dia memakai mobilnya sendiri cukup jauh perjalanan yang ia tempuh tapi dia tidak memikirkan semua itu. Lagi pula jika ia tidak bekerja bukankah ia sendiri yang menjadi bosnya.
Sementara di kantor Silla seakan Kehilangan Bosnya itu dia melirik keruangan Rama yang kosong.
Kemana Bosnya itu pikirnya namun dia tidak menggubris semua itu, dia hanya bekerja dan bekerja lagi pula dia harus profesional.
Bukankah itu yang ia pikirkan agar semua tenang lagipula hubungannya dengan Nalon sudah membaik agar semua bisa sesuai seperti yang ia harapkan selama ini bekerja dan menjadi istri bahkan menjadi ibu semua itu telah ia rasakan.
Sesibuk apa dirinya dia tidak melupakan perannya sebagai istri serta sebagai ibu bagi Judeo anak semata wayangnya itu.
"Sil, Ke mana tuh bos? tumben dia tidak datang biasanya kau tahu sendiri kan didatanginya on time bahkan dengusan nya itu selalu buat kita merinding"ujar Meta yang datang ke ruangan Silla dia mengantar proposal yang diperlukan oleh Rama kemarin.
"Nggak tahu lah Met, biasanya memang Bapak Rama kan selalu datang tepat waktu. Mungkin dia punya keperluan mendadak yang mengharuskan dia tidak bekerja hari ini" jawab Silla seadanya.
Silla bekerja hingga siang dan dia makan di Cafetaria tempat para karyawannya bersantap makan siang bahkan di sana juga menyuguhkan makanan—makanan segar serta breakfast untuk orang yang kesiangan atau karyawan yang tidak sempat sarapan pagi di rumahnya semua itu memang di rancang khusus oleh perusahaan yang bergerak didirikan oleh Rama.
Apalagi lagi Rama tahu Silla itu adalah wanita masa lalunya ditambah lagi Ada Tempat khusus untuk anak-anak jadi tidak memungkinkan wanita yang sudah berkeluarga serta mempunyai anak tidak menjadi alasan untuk tidak masuk kerja karena anak tidak ada yang menjaganya.
Perusahaan Rama itu sangatlah tinggi di dalamnya ada kantin yang juga disebut Cafetaria dan di lantai dasar itu di jadikan daycare oleh Rama.
Rama benar-benar memikirkan serta memanjakan para karyawannya itu wajar saja semua pekerja bahkan sudah berumur saja tidak ingin resign dari tempat itu karena perusahaan itu sangat memanjakan semua karyawannya tanpa terkecuali.
Hinggak sore tiba Rama belum datang ke kantor dia benar-benar tidak masuk bekerja hari ini. Sere menaiki taksi karena hari ini Nalon tidak bisa menjemputnya karena Nalon ada briefing di cafe bersama dengan rekan bisnisnya.Silla tidak menampik semua itu bagaimanapun Dia pernah bekerja bahkan menemui orang hingga larut.
Silla telah sampai di rumah dengan memakan waktu kurang lebih 25 menitan dia langsung ke kamarnya dia mandi serta mengganti bajunya baru ia mengambil Judeo dari pengasuhnya itu.
Dia melirik jam sudah pukul 7 malam Entah mengapa Nalon belum pulang hari itu. Ada secercah tanya dibenaknya karena hubungan mereka baru saja membaik tapi tidak menutupi kemungkinan hubungan suaminya itu bersama dengan Asti mantan istri dari suaminya itu membuat Silla merasa paranoid akan hal itu.
Tapi semua itu ia tepis begitu saja dia harus percaya lagi pada suaminya itu. Mungkin mencoba melupakan itu lebih baik daripada ia mengungkit—ungkit kisah yang akan merusak hubungannya dengan suaminya.
Bukankah hubungan itu dipupuk sedemikian rupa agar tetap menjadi baik itulah Yang Ia coba tidak akan pernah salah jika Ia mencoba melupakan goresan luka yang ditoreh oleh Nalon syaminya itu.
Karena selama ini jelas pernikahan dari mereka itu hanya karena kesalahan atau hanya sekedar tanggung jawab saja bagi keduanya.
Tapi kini diantara mereka sudah ada Judeo yang masih bayi itu.
Benar saja Nalon memang tidak bisa move on atas hubungannya dengan Asti dia masih tetap saja menemui wanita itu, wanita yang meninggalkan dia begitu saja.
Wanita yang begitu lekat di hatinya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri tapi bagaimana jika cinta itu mengatakan hal yang tidak masuk akal saja bisa jadi bukan?
Karena disini cintalah yang berbicara dia memang sudah membuka pintu hatinya untuk dimasuki oleh Silla tapi cintanya pada Asti begitu sangat dalam mungkin karena ini sulit untuk ia lupakan dan dia tinggalkan begitu saja wanita ini selalu ada di hatinya entah sampai kapan pun akan ia akhiri.
"Sayang, Entah mengapa aku sangat merindukanmu"ucap Asti dipelukan Nalon dia bersandar di dada bidang pria itu.
Pria itu menoleh tersenyum.
"Aku juga sangat merindukannya Asti hanya saja aku sudah memiliki kehidupan lain yang sulit aku hilangkan begitu saja"ucap Nalon lirih.
"Tapi aku mencintaimu Mas, kamu tahu itu kan! Kalau boleh aku Jujur Aku sangat menyesal aku telah menghianatimu dulu. Jika saja aku bisa mengulang waktu lagi aku hanya ingin kamu dan aku siap Menjadi ibu dari anakmu aku. Aku_"
"Cup"Nalon memberikan sentuhan di bibir sedikit berisi itu membuat Asti tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi.
Nalon memberi lumatan yang khas dari seorang pria yang dewasa belum lagi tangannya menyentuh ceruk leher milik Asti yang jenjang itu.
Dia juga menggelitik bahkan menggengam Bukit kembar yang masih berlapis baju itu membuat erangan suara lirih dari Asti yang menikmatinya rematan itu.
Nalon masih saja dengan lumatannya sesekali Ia memberi gigitan kecil di bibir itu agar Asti membuka mulutnya supaya lidah Nalon leluasa bermain-main di rongga mulut miliknya.
"Asti entah mengapa tubuh ini selalu aku rindukan"Lirih Nalon frustasi.
Asti tersenyum dia meremat adik kecil itu yang begitu tegang, mungkin ingin membrontak keluar dari tempat persembunyiannya.
Tubuh itu Seakan menggairahkan Bagaimana tidak Asti seakan pasrah oleh karenanya.Nalon yang melihatnya dia langsung mengangkat tubuh mungil itu ke atas ranjang dia membuka atasan blus milik Asti dia juga membuka pengait bra milik Asti itu hingga terpampang tonjolan bukit yang menggairahkan itu dia memilih serta melumatnya dalam dalam.
Semua itu membuat Asti seakan terus meracau sejadinya. Tidak sampai itu Nalon membuka resleting agar dia bisa membuka celana jeans Mini milik wanitanya itu hingga terlihat kain segitiga yang berwarna hitam pekat itu ia lepaskan begitu saja.Dua melempar semua kain yang melekat ditubuh Asti itu dia buang sembarang.
Dia menjamah area yang itu telah basah.
"Kamu sudah basah sayang"bisiknya di dekat cuping telinganya.
"Iya, karena kamu Sayang" ucap Asti meracau dia menggodanya.
Membuat Nalon tidak tinggal diam dia melucuti semua pakaiannya hingga ia benar-benar polos dia membuka lebar kaki wanitanya itu dia membenamkan wajahnya disana lidahnya bermain-main di area sensitif itu hingga Asti mengeluarkan cairan dari pelepasannya.
Semua itu di Lahap habis oleh Nalon seakan kerasukan dia memasuki wanita itu dengan secara perlahan—lahan namun pasti.
Asti merasakan benda keras memasukinya dia seakan prustasi menerima ritme yang diberikan oleh Nalon sesekali Nalon memberikan tanda merah padam di pelataran bukit yang indah itu.
Dia tidak menghiraukan semua itu yang ia pikirkan hanyalah kepuasan yang tiada taranya yang diberikan laki-laki yang telah beristri itu.
Laki-laki itu benar-benar dewasa bahkan tak cukup buat mereka melakukan dengan satu gaya saja ditambah lagi wanita itu seakan menjadi liar dengan goncangan-goncangan dan membuat tonjolan Bukit itu bergoyang-goyang seiring hentakan yang diberikan oleh Nalon terhadapnya.
Hingga saatnya mereka sama—sama frustasi mereka sama-sama melepaskan pertahanan mereka berdua sehingga memuncak berdua.
Nalin terkulai dan menindih tubuh wanita nya itu hingga ia tertidur sesaat Asti merasa sangat senang dan begitu puas akan permainan laki-laki itu dia menyesal sudah meninggalkan laki-laki itu sebelumnya.
Jika saja dia bisa bersabar mungkin mereka kini telah memiliki seorang anak dia berharap benih yang ditanam oleh Nelon itu bisa tumbuh di rahim agar tak ada alasan baginya untuk tidak bersama dengan laki-laki itu.
Laki-laki yang sangat ia cintai hanya saja dia kurang beruntung karena Nalon merasa berhutang pada Silla yang telah melahirkan penerusnya.
bersambung ...